TEKNOLOGI INFORMASI
PERKEMBANGAN WIRELESS SEBAGAI BENTUK KEMAJUAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM ERA GLOBALISASI
A. PERKEMBANGAN WIRELESS
Menjadi pelopor pembangunan akses internet wireless di Bogor, PT BoNet Utama menyediakan koneksi Internetnya melalui VSAT (Very Small Apateur Terminal) ke World Wide Web. Hal ini untuk memberikan pilihan bagi para pengguna Internet untuk mengirim email dan download data yang tidak tergantung dari infrastuktur telekomunikasi dial-up.
Teknologi jaringan komputer tanpa kabel untuk mengakses Internet boleh dikatakan diawali dari kampus ITB di Bandung, yang pada saat itu dimotori oleh Dr. Onno W. Purbo dengan tim CNRG-nya, dimana mereka merakit komputer PC sederhana yang dilengkapi dengan FreeBSD dengan tambahan card PCMCIA WaveLAN dan ethernet card, dibantu dengan antena outdoor sehingga dapat menjangkau jarak sambungan yang cukup jauh.
Akal-akalan yang merupakan hasil kreatifitas murni ini sampai hari ini masih dimanfaatkan oleh banyak warnet dan perusahaan-perusahaan menengah, walaupun PCMCIA card yang namanya WaveLAN itu sudah almarhum, perusahaannya dibeli oleh Lucent, untuk kemudian dirubah nama produknya menjadi Orinoco dari Avaya, anak perusahaannya Lucent. Jadi, dihimbau untuk tidak menyebut teknologi wireless dengan sebutan WaveLAN, karena konotasinya salah dan bisa di tertawakan oleh orang-orang yang mendalami teknologi ini, cukup menyebut WLAN atau Wireless-LAN.
Teknologi yang dipakai oleh grupnya CNRG pada waktu itu sebetulnya menggunakan satu standar dari IEEE, yaitu kumpulan para insinyur dari seluruh dunia (tepatnya dari Amerika) yang menelurkan standar 802.11 yaitu standar komunikasi jaringan dengan tanpa menggunakan kabel dan menggunakan frekwensi 2,4GHz. Pada saat itu, percobaan yang dilakukan dengan menggunakan card WaveLAN hanya dapat memindahkan data sebesar 2Mbps, sedang saat ini, standar yang banyak dipakai adalah 802.11B yang dapat memindahkan data sampai 11Mbps, dan tahun mendatang kemungkinan akan digantikan atau bergeser ke standar 802.11G yang dapat memindahkan data sampai 50Mbps!.
Pada awal tahun 2000-an yang lalu, ada beberapa perusahaan Taiwan dan Jepang yang membuat satu terobosan, yaitu dengan membuat apa yang sering disebut sebagai Wireless in The Box, yaitu perangkat ‘ciptaan’ Onno dan kawan-kawan yang dikemas dalam bentuk yang lebih kecil, tanpa menggunakan komputer.
Wireless in The Box ini (WITB) berisi card PCMCIA yang dipasang pada satu papan elektronik yang dirancang sedemikian rupa, sehingga dapat memindahkan data dari radio yang ada di PCMCIA ke saluran ethernet. Jadi, ada dua koneksi yang ada di WITB, satu sambungan ke antena luar, satu sambungan RJ-45 standar ethernet, dan dua lain sambungan standar serial untuk pengaturan awal, dan sambungan power ke adaptor 9 volt. WITB disambung ke switch atau hub dalam jaringan lokal, untuk kemudian dengan menggunakan software yang disertakan pada unit tersebut, kita dapat mengatur berbagai parameter yang ada, seperti pengaturan IP address, client dan access point, dan pengaturan lainnya yang merupakan kelengkapan penggunaan WITB.
Penggunaan WITB makin lama akan semakin banyak, karena infrastruktur yang dikuasai oleh PT Telkom belum bisa memberikan solusi murah dan tersedia di semua daerah, sementara itu tidak banyak yang sadar, bahwa frekwensi 2,4GHz yang bentangannya antara 2,4000GHz sampai 2,4835GHz ini, hanya menyediakan 3 saluran (channel) yang betul-betul tidak saling interferensi, sementara 8 saluran lainnya saling benturan frekwensi satu sama lain, dan ini semua berdasarkan standar 802.11B. Hanya tiga orang atau tiga perangkat yang dapat dipakai tanpa berbenturan satu sama lain, dalam satu jarak tertentu, dan ini merupakan salah satu kelemahan teknologi ini.
1. AMPS (ADVANCED MOBILE PHONE SYSTEM)
a. Teknologi untuk telepon seluler analog yang lama
b. Suara dikonversi menjadi gelombang radio FM dan dikomunikasikan dari telepon ke menara dan sebaliknya
c. Hanya satu komunikasi suara dlm satu kanal radio
2. TDMA (TIME DIVISION MULTIPLE ACCESS)
a. Teknologi digital yang membagi kanal radio menjadi slot waktu yang bervariasi.
b. Menggunakan gelomb. radio dan FM
c. Dalam sata kanal radio dapat digunakan untuk beberapa komunikasi dan kapasitasnya dpt meningkat.
3. GSM (GLOBAL SYSTEM FOR MOBILE COMMUNICATION)
Standar eropa yang telah diadaptasikan keseluruh dunia. Teknologi yang digunakan: TDMA untuk komunikasi antar telepon dan menara (cell site). GSM adalah sistem telekomunikasi bergerak yang menggunakan sistem selular digital (sistem telekomunikasi bergerak / STB) .
Ada dua macam GSM :
a. STB Non Selular
Sistem telekomunikasi bergerak yang memiliki daerah cakupan yang sangat luas. Mendirikan menara pemancar dan penerima.
b. STB Selular.
STB yang dibagi menjadi daerah yang lebih kecil.
Arsitektur jaringan GSM :
a. MS(Mobile Station) perangkat pelanggan
i. Tranciever, display, digital signal processor, kartu pintar: Subscriber identity module (SIM).
ii. MS dengan BSS berkomunikasi melalui Um Interface/radio link/air interface
iii. Station Subsystem (SS) berkomunikasi dengan MSC melalui A interface.
iv. Dlm GSM identitas panggilan dihub. dengan SIM bukan HPnya.
b. BSS(Base Station Subsystem): kendali hub radio dengan MS
c. NS/SS (Network Subsystem/switching system): yg melakukan switching antar pengguna jar. Bergerak/ tetap. Bagian utamanya: MSC(mobile services switching center).
d. SIM (Subscriber identity module)
i. Fasilitas mobilitas pribadi, jadi pelanggan dpt menggunakan layanan berlangganan tidak dengan terminal khusus.
ii. Dengan memasukan SIM ke MS lain dpt melakukan panggilan dan menerima panggilan dan layanan lain dari terminal tersebut.
iii. Kartu SIM ada password: PIN (personal identity number)
e. PIN (personal identity number)
i. Penggunaan PIN max 3 kali, apabila salah memasukan PIN berturut2 3 kali akan diblok.
ii. Pengguna bisa mengatasi dengan memasukan PUK (Personal unblock key) dan jika 10 x salah berturut-turut maka kartu SIMnya Wassalam (diganti)
f. Ukuran SIM
i. Ukuran kredit card (ISO format)
ii. Ukuran perangko (Plug-In Format)
Ada Micro SIM Adapter
Berfungsi untuk mengubah ukuran SIM dari dari perangko ke ISO
SIM memiliki memori: untuk simpan data
Besarnya bermacam: 1, 3, 8, s.d 16 KB yg dpt digunakan untuk simpan 300 nomor telpn dan 50 short message.
g. IMSI (international mobile Subcriber Identity)
Berfungsi untuk mengidentifikasi pelanggan ke dalam sistem, sandi rahasia untuk informasi lainnya.
IMSI termasuk dalam bagian SIM.
IMEI (international mobile Equipment Identity) dan IMSI tidak saling bergantung (independent) sehingga dapat digunakan untuk mobilitas personal.
4. CDMA(CODE DIVISION MULTIPLE ACCES)
Teknologi digital yang baru yang menyebarkan multiple komunikasi suara, dan tiap komunikasi suara dibungkus dengan sebuah kode dan dalam kanal radio yang sangat luas.
5. GPRS(GENERAL PACKET RADIO SERVICES)
Salah satu teknologi data tersambung (packet switched) yang dikembangkan pada jaringan GSM sekarang (2G). Kecepatan layanan ditingkatan menjadi 100 kbps sehingga dapat digunakan oleh GSM generasi 3 (3G)
6. PCS(PERSONAL COMMUNICATION SYSTEM)
Bangunan jaringan PCS agak mirip dengan anatomi tubuh manusia. Tulang kerangka adalah jaringan dan merupakan kerangka fisik dasar yang memungkinkan semua sistem beroperasi. Otot atau urat yang menghubungkan dan menggerakan tulang kerangka adalah aliran data yang menghubungkan komponen-komponen secara bersamaan dan memungkinkan seluruh sistem dapat beroperasi. Fungsi-fungsi jasmani adalah seperti memberi bahan bakar seluruh jaringan yang terjadi melalui fungsi operasi dan pemeliharaan. Sekarang, mari kita fokuskan bahasan kita pada tulang kerangka atau jaringan. Layanan digital yang menggunakan pita frekuensi yang lebih tinggi (1,9 GHz). Pita ini dikenalkan oleh AS. Keuntungannya: Biaya murah, personal unitnya kecil dan ringan, terhubung dengan jaringan exsternal. Implementasi pertama kali: CT-2 (second generation cordless telephony) di Inggris tahun 1991. berfungsi sebagai telepoint. CT-2 mengirim sinyal digital daya rendah(100 MW) dalam pita 864-868 MHz.
Parameter PCS :
a. Harus dapat digunakan oleh public.
b. Harga terjangkau.
c. Transparan pada pegguna.
d. Nilai tambah dan range kebutuhan komunikasi.
e. Menjamin privasi.
f. Antar muka yang seragam.
B. GLOBAL SISTEM FOR MOBILE COMMUNICATION (GSM)
Global System for Mobile communication (GSM) adalah sebuah standar global untuk komunikasi bergerak digital. GSM adalah nama dari sebuah group standarisasi yang dibentuk di Eropa tahun 1982 untuk menciptakan sebuah standar bersama telpon bergerak selular di Eropa yang beroperasi pada daerah frekuensi 900 MHz. GSM saat ini banyak digunakan di negara-negara di dunia
Sebelum GSM, di Indonesia telah ada 2 jenis telepon selular analog, yaitu AMPS (Advances Mobile Phone System) dan NMT (Nordic Mobile Telephone). Jenis telepon selular digital lainnya yang akan segera dioperasikan di Indonesia adalah DAMPS (Digital AMPS). Tulisan ini mengupas latar belakang, teknologi dan perkembangan GSM.
Pengembangan masing-masing sistem analog yang beroperasi hanya nasional disebabkan adanya orientasi interest yang berbeda bagi masing-masing pengelola, yakni PTT. Akibatnya, pemasaran terbatas hanya satu negara dan tidak dapat mendapatkan jumlah pelanggan yang cukup besar. Tetap diperlukan dukungan infrastruktur yang lengkap dan mahal, sehingga konsekuensinya adalah timbulnya harga jual yang mahal serta biaya pemakaian yang cukup tinggi. Oleh sebab itu pemakai selular terbatas hanya mereka yang benar-benar mampu dan memerlukan, bukan sebagai sarana telekomunikasi yang mencapai segenap lapisan masyarakat.
operator, karena tidak ada ketergantungan sama sekali terhadap satu supplier.
Mobile Station
Merupakan terminal yang dipakai oleh pelanggan untuk melakukan proses komunikasi. Terdiri dari :
· Mobile Equipment (ME)/HP
Merupakan terminal tranceiver
Diidentifikasikan dengan IMEI tertentu
IMEI = International Mobile Equipment Identity
· Subscriber Identification Module (SIM)
Subscriber Identity Module (SIM) adalah sebuah smart card yang berisiwhich stores seluruh informasi user dan beberapa feature dari GSM
Informasi yang ada berupa :
a. Authentication Key “Ki”
b. 2 algorithma enkripsi. Yaitu algoritma autentikasi A3 dan A8 sebagai cipher key
c. IMSI and TMSI
d. Service tambahan
SIM card dilindungi oleh sebuah mekanisme Personal Identity Number (PIN) yang dimiliki user
Catatan : MS tidak akan dapat berhubungan tanpa SIM card
ME
S
IM
Mobile Station
SM
Base Station Subsystem(BSS)
BSS terdiri dari dua buah perangkat :
a. Base Transceiver Station (BTS)
b. Base Station Controller (BSC)
Antara BTS dan BSC dihubungkan oleh Abis interface
Base Tranceiver Station (BTS)
BTS merupakan tranceiver yang mendefinisikan sebuah sel dan menangani hubungan link radio dengan MS. BTS terdiri dari perangkat pemancar dan penerima, seperti antenna dan pemroses sinyal untuk sebuah interface. BTS berkomunikasi dengan MS dengan Um interface
C. Wi-Fi (Wireless Fidelity)
"Wireless Fidelity", memiliki pengertian yaitu sekumpulan standar yang digunakan untuk Jaringan Lokal Nirkabel (Wireless Local Area Networks - WLAN) yang didasari pada spesifikasi IEEE 802.11. Standar terbaru dari spesifikasi 802.11a atau b, seperti 802.16 g, saat ini sedang dalam penyusunan, spesifikasi terbaru tersebut menawarkan banyak peningkatan mulai dari luas cakupan yang lebih jauh hingga kecepatan transfernya.
Secara teknis operasional, Wi-Fi merupakan salah satu varian teknologi komunikasi dan informasi yang bekerja pada jaringan dan perangkat WLANs (wireless local area network). Dengan kata lain, Wi-Fi adalah nama dagang (certification) yang diberikan pabrikan kepada perangkat telekomunikasi (Internet) yang bekerja di jaringan WLANs dan sudah memenuhi kualitas interoperability yang dipersyaratkan.
Wi-Fi (Wireless Fidelity) adalah koneksi tanpa kabel seperti handphone dengan mempergunakan teknologi radio sehingga pemakainya dapat mentransfer data dengan cepat dan aman. Wi-Fi tidak hanya dapat digunakan untuk mengakses internet, Wi-Fi juga dapat digunakan untuk membuat jaringan tanpa kabel di perusahaan. Karena itu banyak orang mengasosiasikan Wi-Fi dengan “Kebebasan” karena teknologi Wi-Fi memberikan kebebasan kepada pemakainya untuk mengakses internet atau mentransfer data dari ruang meeting, kamar hotel, kampus, dan café-café yang bertanda “Wi-Fi Hot Spot”. Juga salah satu kelebihan dari Wi-Fi adalah kecepatannya yang beberapa kali lebih cepat dari modem kabel yang tercepat. Jadi pemakai Wi-Fi tidak lagi harus berada di dalam ruang kantor untuk bekerja.
Tingginya animo masyarakat khususnya di kalangan komunitas Internet menggunakan teknologi Wi-Fi dikarenakan paling tidak dua faktor. Pertama, kemudahan akses. Artinya, para pengguna dalam satu area dapat mengakses Internet secara bersamaan tanpa perlu direpotkan dengan kabel. Konsekuensinya, pengguna yang ingin melakukan surfing atau browsing berita dan informasi di Internet, cukup membawa PDA (pocket digital assistance) atau laptop berkemampuan Wi-Fi ke tempat dimana terdapat access point atau hotspot. Menjamurnya hotspot di tempat-tempat tersebut yang dibangun oleh operator telekomunikasi, penyedia jasa Internet bahkan orang perorangan dipicu faktor kedua, yakni karena biaya pembangunannya yang relatif murah atau hanya berkisar 300 dollar Amerika Serikat. Peningkatan kuantitas pengguna Internet berbasis teknologi Wi-Fi yang semakin menggejala di berbagai belahan dunia, telah mendorong Internet service providers (ISP) membangun hotspot yang di kota-kota besar dunia.
Aplikasi dalam Masyarakat :
Pengembangan Aplikasi Pembelajaran Elektronik di Era 3G
Kebutuhan manusia untuk mendapatkan pendidikan yang berkualitas semakin meningkat, hal ini bisa dilihat dari banyaknya mahasiswa Indonesia yang melanjutkan sekolah ke luar negeri. Harapan mereka tentu saja agar mereka bisa mendapatkan ilmu yang lebih baik dengan sarana dan prasarana sekolah yang memadai. Dan tentu saja biaya yang harus dikeluarkan untuk sekolah ke luar negeri ini tidak kecil, mulai dari biaya perjalanan, biaya hidup hingga biaya kuliah. Dengan alasan tersebut kini banyak sekali bermunculan teknologi pendidikan seperti : sekolah-sekolah maya (cyber school) , virtual class maupun long distance learning seperti yang diterapkan oleh Cisco. Dimana long distance learning ini kemudian dikenal dengan istilah E-Learning. Istilah ini sendiri berarti adalah sebuah sistem pembelajaran (learning) secara elektronik, misalnya saja pembelajaran lewat multimedia CD-ROM, PDA, MP3Player ataupun web site.
Dengan sistem pembelajaran secara elektronik diatas bisa dimungkinkan seorang pelajar tidak perlu untuk bertatap muka dengan pengajar secara langsung, mereka cukup mendownload materi-materi yang diajarkan, mengerjakan tugas-tugas yang diberikan serta mengirimkan tugas-tugas yang telah mereka kerjakan. Sehingga biaya kuliah untuk mendapatkan pengajaran yang berkualitas di luar negeri bisa berkurang secara drastis karena seorang pelajar bisa mengikuti kuliah tersebut dari rumahnya.
Salah satu kekurangan dari sistem pengajaran diatas adalah kurangnya interaksi antara pengajar dan pelajar karena mereka tidak bisa bertatap muka secara langsung dan juga tidak merasakan benar-benar dalam suasana kelas sehingga seorang pelajar bebas berbuat sesuka hatinya karena tidak ada yang mengawasi.
Dari alasan diatas dengan didukung oleh teknologi komunikasi data yang semakin cepat dunia pendidikan merencanakan untuk membuat “Pengembangan Aplikasi Pembelajaran Elektonik di Era 3G” dimana dalam hal ini pendidikan akan membuat sebuah sistem yang mempunyai kemapuan dibawah ini :
· Sistem mampu mengontrol komputer para pelajar, dimana ketika seorang pelajar mempunyai jadwal kuliah komputer/mobile device pelajar tersebut bisa dikontrol sepenuhnya oleh pengajar sehingga seorang pelajar tidak bisa melakukan aktifitas lain kecuali yang diperbolehkan oleh pengajar.
· Sistem akan mampu menampilkan seorang pengajar yang benar-benar sedang mengajar. (dengan menggunakan live video streaming)
· Sistem akan mampu menampilkan seluruh aktifitas dari semua pelajar yang mengikuti kelas tersebut. (dengan menggunakan live video streaming)
· Sistem mampu menampilkan tampilan layar dari perangkat yang dipakai oleh semua pelajar yang mengikuti kelas tersebut.
· Sistem mampu untuk digunakan sebagai ajang diskusi kelompok maupun ajang berinteraksi antar para pelajar ataupun antara pengajar dan pelajar.
Diharapkan dengan selesainya sistem tersebut, para pelajar dan pengajar bisa benar-benar merasakan suasana didalam kelas (mendengarkan, bertanya, mengerjakan tugas, diskusi kelompok, maupun berinteraksi dengan pelajar lain) sehingga kualitas pengajaran jarak jauh ini bisa menyamai sistem pengajaran yang selama ini kita pakai dan tentu saja dengan sistem yang baru ini seorang pelajar tidak perlu jauh-jauh sekolah ke luar negeri untuk mendapatkan pendidikan yang berkualitas.
PENUTUP
Seiring perkembangan teknologi tanpa kabel diharapkan dapat mempermudah arus kehidupan manusia. Teknologi informasi yang berkembang dengan pestnya hendaknya menjadi sebuah wacana baru dan ilmu pengetahuan yang harus terus digali dan dicermati oleh semua kalangan manusia. Tidak dapat dipungkiri bahwa teknologi telah menjadi bagian dari diri manusia saat ini, sehingga saat ini dapat dikatakan teknologi adalah salah satu kebutuhan primer untuk beberapa golongan manusia. Selain segi kemanfaatan yang utama bagi manusia, hendaknya kita harus tetap waspada pada kejahatn yang tetap meraja lela yang memanfaatkan situasi yang ada, dan sayangnya dibalik perpuatan kotor itu ada orang-orang jenius di dalmnya. Sekiranya kita tidak boleh lupa pada hakekatnya dosa adalah bagian terdekat dalam diri kita dengan neraka, maka jadikanlah ilmu pengetahuan dan teknologi yang kita miliki ini sebagai pengantar kita menuju kemuliaan lebih tinggi untuk mendapatkan surgawi.
SUMBER PUSTAKA
1. Haris Rismawan/splashpower.com/mobilered / “Recharging” tanpa Kabel
2. http://www.x-phones.com/www/as_detail.php?id=357 / Seluk Beluk BTS.
3. http://google.co.id Sistem Telepon Selular Digital GSM / Tulisan Eddy Yuliarso dalam Majalah Insinyur Indonesia, No. 23 Thn XV.
4. http://google.co.id Maulani kapiudin / Aspek securiti pada mobile telecommunication
5. http://google.co.id Jazi Eko Istiyanto / WIRELESS SECURITY
6. http://google.co.id Lebih Nyaman dengan Komputer Nirkabel
7. http://www.bluetooth.com / Si Gigi Biru – Komunikasi Tanpa Kabel Masa Depan
8. http://id.wikipedia.org/wiki/Wi-Fi
9. Latip. 2006. Bahan Mata Kuliah Teknologi Informasi. FIP, UNY.
10. Uke Kurniawan Usman. GLOBAL SISTEM FOR MOBILE COMMUNICATION (GSM). uku@stttelkom.ac.id
11. elektro.online. Sistem Jaringan PCS
12. elektro.online. Fraud dan Metoda Sekuriti pada Komunikasi Telepon Bergerak
Tidak ada komentar:
Posting Komentar